Pesugihan Sate gagak

Pesugihan Sate Gagak - Seperti yang pernah disinggung sebelumnya bahwa Indonesia kaya akan adat tradisi termasuk pesugihan, pada kesempatan kali ini Kumbercer mau mengulas sedikit tentang pesugihan sate gagak. Pesugihan ini mungkin sedikit berbeda dengan pesugihan lainnya, pada pesugihan ini si pelaku diharuskan melakukan ritual berjualan. Eeiiitt....tunggu dulu karena disini si pelaku bukan berjualan sayuran ataupun sembako, akan tetapi si pelaku harus berjualan sate dan satenya pun harus sate gagak bukan sate kambing, sate sapi ataupun sate ayam.

Konon untuk melakukan ritual pesugihan ini, si pelaku harus berjualan sate gagak kepada arwah-arwah gentayangan di tempat-tempat wingit atau keramat seperti hutan atau kuburan. Untuk melakukan ritual ini, si pelaku harus menyiapkan burung gagak hidup, minyak Arrohman, kemenyan serta doa untuk membuka alam gaib dan satu lagi syarat yang wajib dimiliki si pelaku adalah keberanian untuk bertemu langsung dengan para arwah gentayangan. Wiiihhh....serem banget yah !!

Pada malam yang telah ditentukan, burung gagak harus dibawa ke tempat wingit yang akan dijadikan lapak untuk berjualan. Sesampainya di tempat tujuan, bacalah doa-doa untuk membuka alam gaib sambil membakar kemenyan. Tunggu sampai si burung gagak berkoak-koak.

Ketika burung gagak berkoak, saat itulah momen yang paling tepat untuk menyembelih burung gagak tersebut. Bersihkan bulu-bulunya lalu olesi dengan minyak Arrohman. Kemudian potong daging burung gagak sesuai dengan ukuran yang dikehendaki dan tusuk-tusuk, bakarlah tusukan daging burung gagak tersebut layaknya sate.

Konon pada saat bersamaan, para pembeli sate akan berdatangan. Para pembeli ini bukanlah orang yang lewat dipinggiran jalan ataupun orang perumahan yang sengaja mencari lauk untuk makan malam akan tetapi mereka adalah para arwah gentayangan dengan wujud menyeramkan. Ada yang kakinya sebelah, ada yang mukanya hancur, Ada yang tidak punya tangan. Wujud mereka sangat menakutkan dengan bau anyir darah yang sangat menyengat, mereka berdatangan untuk membeli sate gagak yang si pelaku jual. Berapa pun harganya, mereka akan membeli sate tersebut. Kabarnya, pernah ada si penjual sate gagak di sebuah makam di lereng gunung Bugel, Rembang, ia pernah mengantongi uang sebesar Rp.30 juta...wallahu a'lam. Bagi orang berjualan sate, tentu saja uang sebanyak itu sangat besar. Namun apapun alasannya, daripada berjualan pesugihan sate gagak lebih baik berjualan sate ayam walaupun hasilnya tidak seberapa tetapi barokah amin.