Pengertian, Ciri, Perbedaan, Sifat Nabi Dan Rasul

Pengertian, Ciri, Perbedaan, Sifat Nabi Dan Rasul - Nabi dan Rasul adalah manusia-manusia pilihan yang bertugas memberi petunjuk kepada manusia tentang keesaan Allah SWT dan membina manusia agar melaksanakan ajaran-Nya. Meski keduanya bertugas untuk membimbing dan membina umat manusia, namun keduanya tetap memiliki perbedaan.

Pengertian Nabi Dan Rasul

Menurut bahasa, Nabi berasal dari kata  نبأ و أنب  yang berarti  أخبر  (Mengabarkan). Jadi Nabi adalah yang memberitakan dari Allah dan ia diberi kabar dari sisi-Nya. Atau juga berasal dari kata نباعلا و ارتفع  (tinggi dan naik). Maka Nabi adalah makhluk yang termulia dan tertinggi derajat atau kedudukannya.

Sedangkan menurut istilah, Nabi adalah seorang laki-laki yang diberi kabar (wahyu) oleh Allah berupa syari'at yang dahulu (sebelumnya). Ia mengajarkan orang-orang disekitarnya dari umatnya (penganut syari'at ini).

Rasul secara bahasa adalah orang yang mengikuti berita-berita orang yang mengutusnya; diambil dari ungkapan  جاءت الإبل رسلا (unta itu datang secara beriringan). Rasul adalah nama bagi risalah atau bagi yang diutus.

Menurut istilah, Rasul adalah seorang laki-laki merdeka yang diberi wahyu oleh Allah dengan membawa syari'at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umatnya, baik kepada orang yang tidak ia kenal atau memusuhinya.

Ciri Nabi Dan Rasul

Ciri-ciri Nabi dan Rasul dikemukakan dalam Al-Qur'an;

"...ialah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah. Mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan" (Q.S. Al Ahzab : 39).

Perbedaan Nabi dan Rasul

1. Cara Menerima Wahyu

Menurut Allamah Thabathabai. Semua manusia utusan Allah disebut Nabi tetapi tidak semua Nabi adalah Rasul. Perbedaan cara menerima wahyu adalah kalau Nabi hanya mendapatkan wahyu melalui mimpi sedangkan Rasul selain melalui mimpi juga melalui malaikat dan ia melihat serta berkomunikasi secara langsung dengan malaikat wahyu yaitu malaikat Jibril.

2. Penyebaran Syariat

Nabi adalah seorang laki-laki yang dipilih Allah untuk menerima wahyu-Nya melalui perantara malaikat Jibril untuk diamalkan bagi diri sendiri dan terkadang diperintahkan untuk menyebarkannya. Sedangkan Rasul adalah seseorang yang telah dipilih Allah untuk menerima wahyu-Nya melalui malaikat Jibril, namun Rasul yang diperintah untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama yang diterima dalam wahyu kepada umatnya.

3. Syari'at

Nabi merupakan orang yang dipilih untuk mengamalkan syari'at yang sudah ada sebelumnya sedangkan Rasul adalah Nabi yang membawa syari'at baru.

4. Kitab Suci

Rasul menerima kitab suci sedangkan Nabi tidak.

5. Kaum

Nabi diutus kepada kaum yang telah beriman sedangkan Rasul diutus kepada kaum kafir.

6. Penyelamatan

Seluruh Rasul diselamatkan oleh Allah dari percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh kaumnya sedangkan Nabi ada yang berhasil dibunuh oleh kaumnya.


Sifat Nabi dan Rasul

Nabi dan Rasul sebelum diangkat menjadi Nabi memiliki kenabian/nubuwwah yang disebut juga dengan irhash. Nabi Muhammad SAW sejak kecil terkenal dengan akhlak yang mulia dengan sebutan al-Amin. Adapun sifat-sifat para Nabi dan para Rasul adalah sebagai berikut ;

1. Shiddiq

Shiddiq berarti benar dalam perkataan dan pebuatan. Jadi mustahil jika para Nabi dan Rasul adalah seorang pembohong yang suka berbohong.

2. Amanah

Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi mustahil jika seorang Nabi dan Rasul adalah seorang pengkhianat yang suka berkhianat.

3. Fathonah

Fathonah artinya cerdas, pandai atau pintar. Jadi mustahil jika seorang Nabi dan Rasul adalah seorang yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa.

4. Tabligh

Tabligh adalah menyampaikan wahyu atau risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Jadi mustahil jika seorang Nabi dan Rasul menyembunyikan dan merahasiakan wahyu atau risalah Allah SWT.