Cerita Kepiting Dan Bangau Yang Licik


Cerita Kepiting Dan Bangau Yang Licik - Di ceritakan pada sebuah kubangan kecil di sungai yang mengering, para binatang penghuni sungai itu tengah berkumpul. Ada sekelompok ikan, katak dan juga kepiting. Mereka sedang bermusyawarah untuk mencari solusi dari masalah yang tengah mereka hadapi.

Kemarau yang berkepanjangan telah membuat sungai mengering dan hanya menyisakan sebuah kubangan kecil yang bisa mereka tinggali. Karena keadaan tersebut, populasi mereka semakin berkurang karena banyak diantaranya yang tidak bisa bertahan hidup dan mati.

"Aduh...bagaimana ini! Air dikubangan ini semakin hari semakin menyusut, teman-teman kami banyak yang mati" kata para ikan panik.

"Teman-teman kami juga banyak yang mati, air yang semakin sedikit membuat kubangan ini semakin panas tiap hari" kata para kepiting menimpali.


"Benar sekali kata kepiting, kami pun sudah tidak punya tempat untuk berteduh dan bersembunyi. Rumput dan tumbuhan sekitar mulai mati, sehingga burung elang dan ular sangat mudah menemukan kami!" kelompok katak ikut angkat bicara.

Tanpa mereka sadari, ada seekor burung bangau yang mendengar percakapan mereka. Muncullah niat licik si burung bangau untuk mencari kesempatan dalam kesempitan.

"Wah....sepertinya aku tidak usah repot-repot mencari makanan. Mereka sendiri yang akan menyerahkan diri untuk ku makan ha...ha...ha..." kata si bangau dalam hati.

Burung bangau pun mulai mendekati mereka, sehingga membuat mereka terkejut.

"Jangan takut...! Aku kesini bukan untuk memangsa kalian! Aku tadi tidak sengaja mendengar percakapan kalian, aku mungkin bisa membantu kalian...!" kata si bangau mulai menjalankan siasat liciknya.

"Apa yang bisa kamu bantu, wahai bangau? Biasanya kau memakan kami....kenapa tiba-tiba malah ingin membantu kami?" tanya para binatang itu curiga.

"Apa kalian tahu...! Kalau sampai kalian semua mati, maka aku juga akan mati...!" kata si bangau.

"Nah...tidak jauh dari tempat ini ada sebuah danau. Kalau kalian setuju, aku bisa memindahkan kalian kesana" kata si bangau lagi.

"Benarkah itu? Ada danau?" tanya para hewan masih belum yakin.

"Kalau kalian tidak percaya, kalian bisa tanya para merpati. Mereka tahu tempat itu!" kata si bangau mencoba meyakinkan para hewan itu.

Akhirnya setelah melalui perundingan panjang, mereka semua setuju untuk pindah. Dumulai dengan urutan yang telah ditentukan, yaitu pertama kelompok para ikan, kedua kelompok para katak dan yang terakhir adalah kelompok kepiting.

Dengan alasan untuk menghemat tenaga, si bangau membawa mereka satu persatu, begitu secara bergantian. Tapi tentu saja mereka tidak dibawa ke danau seperti yang telah si bangau janjikan, melainkan dibawa ke sebuah parit kecil untuk kemudian dia makan. Setelah kenyang, dia akan beralasan bahwa dia telah capek dan akan dia lanjutkan besok lagi. Dia ulang perbuatan tersebut hingga satu minggu lamanya.

Ketika kelompok para ikan telah habis, kini tinggal kelompok katak dan kepiting. Ketika katak pertama mau dipindahkan, dia berkata agar si bangau memindahkan kelompok kepiting terlebih dahulu.

"Kau bawa saja dulu kelompok kepiting karena air telah kering dan mereka tidak akan bisa bertahan. Kami para katak kau pindahkan setelah mereka saja" kata si katak bersikap bijak.

"Tapi kan semua sudah disepakati sesuai urutan yang telah di tentukan, jadi aku bawa kalian terlebih dahulu" kata si bangau mencoba merayu.

"Jika kau tidak bawa mereka terlebih dahulu, kami tidak mau dipindahkan....Lebih baik kami mati bersama-sama disini!" kata para katak tegas.

Akhirnya dengan perasaan kecewa dan berat hati, si bangau pun mau memindahkan kelompok para kepiting terlebih dahulu.

"Sial....Sepertinya hari ini aku akan kelaparan. Padahal aku menaruh kelompok kepiting paling belakang karena aku memang tidak berniat untuk memindahkan mereka. Cangkang yang keras dan tidak bisa dimakan...Sial...sial...!" gerutu si bangau dalam hati.

Akhirnya, dia pun membawa seekor kepiting terbang di paruhnya. Dia berniat membuang kepiting itu ke parit tempat biasa dia memakan mangsa-mangsanya kemarin.

Dari atas, si kepiting melihat sisa-sisa bangkai ikan berserakan. Dia pun mulai sadar bahwa selama ini si bangau telah menipu mereka.

Ketika si bangau mau menjatuhkannya, dengan cepat si kepiting menyapit leher si bangau. Capitnya yang keras dan kuat mencekik leher si burung bangau. Karena sulit bernapas, si bangau pun terbang rendah berusaha melepaskan cekikan capit kepiting. Namun karena capit tersebut terlalu kuat, si bangau tidak bisa melepaskannya. Akhirnya si bangau pun jatuh tersungkur ke tanah dan mati karena tidak bisa bernapas.

Setelah si bangau mati, si kepiting berjalan menyusuri parit dan kembali ke kubangan menemui teman-temannya. Dia menceritakan apa yang telah dia alami dan tentang semua kelicikan si bangau. Mereka semua merasa sedih dan berduka atas untuk teman-temannya yang telah di mangsa si bangau.

Beberapa hari kemudian, akhirnya hujan pun turun dan kehidupan di sungai itu kembali normal.

Pesan moral :
"Janganlah sekali-kali kamu mengambil kesempatan dalam kesempitan. Karena apa yang kita perbuat, akan mendapatkan balasan yang setimpal"




LANGGANAN ARTIKEL GRATIS
Dapatkan Artikel Terbaru Disini !
Masukkan email anda di bawah ini , maka anda akan mendapatkan kiriman terbaru dari KUMBERCER secara gratis via email. Terimakasih.

0 Response to "Cerita Kepiting Dan Bangau Yang Licik"

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak...!