Banyak warga yang meminjam uang padanya, walaupun dengan bunga yang sangat tinggi. Nyi Endit selalu membawa pengawalnya (tukang pukul) saat menagih hutang. Jadi kalau ada yang tidak mau membayar, para pengawal itu siap melakukan kekerasan.
Suatu hari Nyi Endit sedang mengadakan pesta, tiba-tiba pengawalnya datang menghampiri Nyi Endit dan berkata "Nyi, maaf...sepertinya di luar ada seorang pengemis yang ingin masuk. Sepertinya ia ingin meminta-minta...!". Dengan lantang Nyi Endit pun berkata "Usir dia...!". Namun tanpa diduga, pengemis itu masuk dan berkata "Kau benar-benar kejam dan serakah Nyi Endit. Kami kelaparan, berilah kami sedikit makanan...!" Nyi Endit pun marah dan berkata "Berani sekali kamu berkata seperti itu kepadaku, dasar kurang ajar. Cepat Usir dia dari rumahku...!" Pengawal Nyi Endit pun langsung menyeret pengemis itu. Namun tidak disangka, pengemis itu kuat sekali dan bisa melawan para pengawal Nyi Endit hanya dengan sekali gebrakan. Para tamu yang hadir di pesta takjub, melihat kesaktian si pengemis itu.
Setelah melumpuhkan pengawal Nyi Endit, pengemis itu berkata lagi "Jika kau tidak mau berbagi dengan orang yang sedang mengalami kesulitan. Akan aku tunjukan sesuatu kepadamu...!".
Sang pengemis mengambil ranting pohon, dan menancapkannya ke tanah. Lalu ia berkata lagi "Jika ranting ini dapat kau cabut, maka kau termasuk orang yang mulia di dunia. Jika kau tidak bisa melakukannya, kau bisa menyuruh pengawalmu...!".
Nyi Endit pun langsung memerintahkan para pengawalnya untuk mencabut ranting itu. Namun sayang, para pengawal tidak bisa mencabut ranting itu dari tanah. walaupun kelihatannya sangat mudah. Kemudian sang pengemis itu berkata lagi "Ternyata pengawalmu tidak bisa mencabut ranting itu, sekarang kau bisa lihat aku melakukannya...!".
Lalu sang pengemis itu dengan mudahnya mencabut ranting itu dari tanah. Akan tetapi, setelah ranting itu dicabut, keluarlah air yang sangat deras dari lubang bekas ranting itu dan seketika pengemis itu menghilang. Tiba-tiba datang guncangan gempa bumi disertai hujan yang begitu lebat, hanya dalam sekejap desa Nyi Endit pun lenyap terendam oleh air. Dan berunahlah desa tersebut menjadi sebuah danau yang sekarang populer dengan nama Situ bagendit. Di dalam danau itu dipercaya terdapat lintah yang amat besar sebagai jelmaan dari Nyi Endit.
0 Response to "Cerita Danau Situ Bagendit"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak...!