Pak penebang kayu seorang yang rajin. Walaupun dinginnya minta ampun, ia tetap pergi ke hutan untuk memotong pohon sebagai kayu bakar. Ia mengenakan mantel yang tebal, topi bulu menutupi kedua daun telinganya, sepatu bulu membungkus kedua kakinya. Ia memanggul kapak dan melangkah keluar pintu rumah, kaki-kakinya berat melangkah menembus salju setinggi lutut. Uap mengepul-ngepul menghembus keluar dari cuping hidungnya.
Setelah lama bekerja di hutan, pak penebang kayu melangkah pulang. Di tepi hutan ia melihat dari kejauhan sesuatu yang panjang berwarna hitam melintang di tengah jalan setapak. Ia merasa penasaran dengan benda itu, lalu mendekatinya dengan penuh rasa ingin tahu. Ternyata benda yang panjang hitam itu adalah seekor ular yang kaku membeku. Pak penebang kayu seorang yang baik hati, ia lalu memungut ular itu dan memasukkannya ke dalam kantung yang ia bawa.
Setibanya di rumaah, ia duduk di kursi dekat perapian. Ia mengeluarkan kantungnya dan meletakkan ular beku itu di dekat perapian. Anak-anaknya berkerumun mengelilinginya. Perlahan ular itu menggerakkan ekornya, lalu menggerakkan badannya perlahan-lahan menggeliat. Anak-anak bergembira melihat ular itu bisa bergerak kembali. Anak laki-laki kecil yang paling berani mengulurkan tangannya dan membelai tubuh ular itu.
Tapi, apa yang terjadi? Ular itu menyeringai membuka mulutnya menunjukkan dua taring tajam. Ular itu mendesis, meliukkan kepalanya hendak memagut tangan si anak kecil. Pak penebang kayu yang waspada melompat dari duduknya meraih kapak dan memukul kepala ular itu hingga pingsan.
Pak penebang kayu membawa ular itu ke halaman, ia melemparkannya jauh ke seberang jalan. Udara masih dingin membeku dan salju masih tetap turun "ah...!" kata pak penebang kayu dengan sedih"Dasar binatang yang tidak tahu berterimakasih".
Terjemah bebas dari The Woodman and the Serpent, www.aesofables.com
Pesan moral :
"Suatu ketika mungkin kita melakukan perbuatan baik kepada seseorang, namun orang tersebut tidak berterimakasih atau malah dia membalasnya dengan perbuatan buruk. Akan tetapi, janganlah berhenti untuk melakukan perbuatan baik"
0 Response to "Cerita Penebang Kayu Dan Ular"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak...!