Pesugihan Ngipri Monyet


Pesugihan Ngipri Monyet - Pesugihan....ya pesugihan di tempuh oleh orang-orang yang sudah kehilangan akal sehatnya dalam mencari rezeki. Mereka menempuh jalan sesat asalkan cepat mendapatkan kekayaan. Salah satu untuk mendapatkan kekayaan instan yang biasa dilakukan yaitu dengan melakukan pesugihan ngipri monyet.

Di kota Tulungagung terdapat sebuah desa yang benama desa Ngujang. Desa tersebut terlihat berbeda jika dibandingkan dengan desa-desa lainnya yang ada di Tulungagung, karena terdapat ratusan monyet yang hidup disebuah areal pekuburan. Banyak orang yang menamakan areal ini pesugihan kethek (monyet).

Area pesugihan kethek berada disebuah pemakaman umum, di sebelah selatan sungai Brantas tepatnya di sisi utara desa Ngujang. Di tempat tersebut, terdapat dua pemakaman umum di sisi kiri dan kanan. Kedua pemakaman tersebut saling berhadap-hadapan hanya dipisahkan oleh jalan raya.


Daerah Ngujang sering digunakan sebagai tempat pemujaan ritual pesugihan ngipri monyet. Menurut cerita yang beredar, pesugihan di Ngujang tersebut sering dilakukan oleh orang-orang untuk mencari kekayaan dengan cara yang tidak halal. Namun untuk mendapatkan hal tersebut, si pelaku pesugihan terlebih dahulu harus mengikuti perjanjian-perjanjian khusus yang harus dipenuhi sebagai mas kawin, seperti si pelaku pesugihan harus bersedia menjadi penghuni makam Ngujang dan berkumpul dengan kethek-kethek lainnya yang ada disana ketika kelak meninggal. Selain itu, si pelaku pesugihan pun wajib memberikan tumbal kepada makhluk gaib penghuni makam Ngujang. Biasanya yang menjadi korban tumbal adalah orang-orang yang sangat disayangi baik itu istri maupun anak-anaknya.

Kabar yang tersiar di masyarakat Tulungagung, konon kethek-kethek yang ada di areal makam Ngujang tersebut adalah perwujudan si pelaku pesugihan yang sudah meninggal termasuk wujud dari korban yang telah menjadi tumbal untuk persembahan kepada makhluk gaib penghuni makam tersebut.

Desa Ngujang bukan hanya terkenal dengan daerah pesugihan ngipri monyetnya saja, namun disana juga dikenal sebagai lokalisasi para pekerja seks komersial (PSK). Akan tetapi, bukan berarti kota Tulungagung merupakan kota kemusrikan atau kemaksiatan. Karena sejatinya masyarakat Tulungagung sendiri merupakan masyarakat yang agamis.

Oleh sebab itu, untuk apa kita mempunyai harta banyak jika orang yang kita sayangi sendiri justru kita korbankan. Bukankah kita mencari harta untuk diberikan kepada orang-orang yang kita sayangi. Maka dari itu, pikirkanlah sebelum anda melakukannya. Harta sedikit yang di dapatkan dengan jalan halal jauh lebih berkah dan bermanfaat dibandingkan dengan harta yang berlimpah namun didapatkan dengan jalan haram terlebih lagi dengan mengorbankan orang-orang yang kita sayangi sendiri. Naudzubillah.....Semoga kita semua dijauhkan dari perbuatan sesat tersebut. Amin.




LANGGANAN ARTIKEL GRATIS
Dapatkan Artikel Terbaru Disini !
Masukkan email anda di bawah ini , maka anda akan mendapatkan kiriman terbaru dari KUMBERCER secara gratis via email. Terimakasih.

0 Response to "Pesugihan Ngipri Monyet"

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak...!