"Apakah benar engkau sehebat itu, kawanku?" tanya burung elang merendah.
"Oh, tentu saja benar! Aku adalah makhluk terkuat disini dan tidak ada yang mampu menandingiku. Lalu kamu ini siapa?" kata si burung gagak.
"aku adalah elang, rumah ku ada di tebing di lembah gunung. Tadi tidak sengaja aku lewat sini. Kalau kau memang sekuat kata-katamu, maukah kau berlomba dengan ku?" tanya burung elang lagi.
"Tentu saja, apa yang harus aku takutkan!" jawab si burung gagak.
"Kalau begitu, ayo ikut aku. Jika kau dapat melakukan seperti apa yang kulakukan, maka kau memang kuat seperti ucapanmu dan aku akan melayanimu sepanjang hidupku" kata burung elang, kemudian terbang.
Mendengar perkataan elang itu, si burung gagak merasa tertantang. Sifat sombongnya telah menutupi akalnya untuk berpikir, padahal dia belum tahu apa yang akan dilakukan elang untuk dia tiru.
Lalu sampailah mereka di sebuah padang rumput yang luas. Disana terdapat seorang anak penggembala tengah mengembalakan kambing-kambingnya. Anak gembala itu melihat dua ekor burung yang sedang terbang berputar-putar diatasnya. Dia tertegun memikirkan dua burung itu yang tidak lain adalah elang dan gagak. Tiba-tiba burung gagak turun dengan cepat dan menyambar seekor anak kambing dan membawanya terbang. Melihat hal itu, anak gembala tersebut terkejut namun tidak dapat berbuat apa-apa.
"Aku sudah mendapat satu, sekarang giliranmu, kawan!" kata elang kepada si gagak.
Mendengar kata-kata elang tersebut, si burung gagak menjadi panas. Sifat sombongnya mendorong dirinya untuk melakukan hal yang sama.
"kalau elang saja bisa, maka aku pun pasti bisa!" kata si gagak dalam hati.
Kemudian si gagak pun turun dengan cepat dan menyambar anak kambing. Setelah kukunya mencengkram anak kambing, dia berusaha untuk membawanya terbang. Tapi dia tidak kuasa untuk terbang, dia baru sadar kalau dia tidak sekuat elang. Lalu dia pun berusaha untuk melepaskan cengkramannya. Tapi sial tidak dapat ditolak, kuku-kukunya tersangkut pada bulu-bulu kambing. Sekuat apapun dia berusaha, tetap saja dia tidak bisa melepaskan dirinya Ternyata kejadian tersebut diperhatikan oleh anak gembala yang sudah dari tadi melihat tingkah laku dua burung itu.
Akhirnya anak gembala itu pun menangkap si burung gagak dan membawanya pulang ke rumah. Dia memberikan burung gagak itu pada adiknya dan di tempatkan pada sebuah sangkar.
"Hei, kak! burung apa ini? Bentuk dan warnanya sangat aneh. Suaranya juga sangat jelek! Kenapa kakak tangkap?" tanya sang adik.
"Itu adalah burung gagak, adikku! Tapi kalau kau tanya sendiri pada burung itu, maka dia akan mengaku bahwa dirinya adalah burung elang" kata kakaknya sambil tertawa geli.
Pesan moral :
"Janganlah memelihara sifat sombong. Karena kesombongan akan membuat kalian lupa diri dan lupa akan batas kemampuan diri sendiri. Sehingga kalian akan melakukan hal-hal bodoh dengan melakukan sesuatu yang kalian sendiri tidak mampu melakukannya"
How to Play Baccarat - FBCASINO
ReplyDeleteBaccarat is a fun game. The 바카라 game is played 바카라 with a minimum of five players. 카지노사이트 Baccarat can be played at any time in the casino. This game is one