Kuda Yang Melaknat Pemiliknya

Kuda Yang Melaknat Pemiliknya - Ketika melihat seekor kuda yang dijual di pasar dengan harga 40 dirham, Abdullah bin Al Mubarak menjadi terheran.

"Alangkah murahnya kuda ini" katanya.

"Tetapi kuda ini ada celanya" kata orang yang di sebelahmya yang juga memperhatikan kuda itu.

"Apa celanya?" tanya Abdullah.

"Kuda ini tidak bisa lari mengejar dan tidak bisa lari bila dikejar, dia akan tetap meringkik di tempat yang seharusnya ia diam" cerita orang itu mencela kuda yang seharga 40 dirham tersebut.

"Bila demikian, kuda ini termasuk mahal" kata Abdullah seraya pergi meninggalkan kuda itu.

Namun kuda yang dicela dan di nilai mahal oleh Abdullah itu, suatu ketika di beli oleh murid Abdullah sendiri.

Ketika terjadi perang. murid Abdullah itu maju ke medan perang dengan menunggang kuda yang urung di beli oleh gurunya beberapa waktu yang lalu. Ternyata kuda itu bertindak baik sekali di medan perang.

Melihat kenyataan itu, Abdullah bertanya kepada muridnya.

"Apakah kau telah mengetahui cacad celanya kuda ini?"

"Benar, kuda ini persis seperti apa yang telah guru ceritakan" jawab murid itu dengan jujur " Tapi ketika kuda itu saya tunggangi, sebelumnya ku bisikan ke daun telinganya 'Hai kudaku, sesungguhnya aku telah taubat meninggalkan dosa dan kembali kepada Allah. Maka dari itu, kau harus meninggalkan cacad celamu'. Mendengar bisikanku, kuda ini menganggukkan kepalanya seolah-olah menjawab 'Aku telah meninggalkan dosa dan akan membuang cacad celaku'".

Murid Abdullah itu meneruskan ceritanya...

"Dengan demikian aku mengerti bahwa cacad cela itu sebenarnya datang bukan dari kuda, akan tetapi dari pemiliknya. Kuda yang dimiliki kafir, kuda itu akan melaknat pemiliknya. Akibatnya, orang kafir itu akan turun dari tunggangannya. Orang yang Dzolim sama seperti orang kafir, ia juga akan dilaknati oleh kudanya".

Kepada Abdullah, muridnya itu kemudian menguraikan firman Allah sebagaimana disebutkan dalam surat  Hud ayat 8, yang artinya...

"ingatlah, kutukan Allah akan menimpa orang yang munafik dan takabur, sehingga terpaksa tidak betah dan akan turun dari kuda tunggangannya"