Nama : Yahya bin Zakaria
Usia : 30 tahun
Periode Sejarah : 1 SM - 31 M
Tempat Diutus : Palestina
Keturunan : -
Tempat Wafat : Damaskus
Sebutan Kaum : Bani Israil
Dalam Al-Qur'an namanya disebutkan sebanyak 5 kali
Nabi Yahya tidak banyak diuraikan dalam Al-Qur'an. Hanya dijelaskan, ia dikaruniai hikmah dan ilmu semasa kanak-kanak. Ia hormat pada orangtuanya dan tidak sombong ataupun durhaka. Ia pintar dan tajam pemikirannya. Ia beribadah siang malam sehingga tubuhnya kurus kering, wajahnya pucat dan matanya cekung.
Nabi Yahya adalah putra tunggal Nabi Zakaria AS. Meskipun ia dilahirkan oleh pasangan yang sudah sangat tua, namun ia tumbuh sebagai manusia yang normal dan sehat.
Kisah Kelahiran Nabi Yahya terdapat dalam surat Ali -Imran: 38-41. Oleh kaumnya, Nabi Yahya dikenal sebagai orang alim, menguasai hal-hal keagamaan dan hapal Kitab Taurat serta menjadi hakim dalam hukum agama.
Dalam usahanya menegakkan kebenaran, Nabi Yahya dikenal sangat berani. Pada masa itu, Herodes penguasa Palestina merencankan menikah dengan kemenakannya sendiri, Hirodia. Hirodia sendiri merasa senang jika di peristri oleh seorang raja, karena ia adalah seorang gadis yang haus kekuasaan dan harta. Nabi Yahya melarang pernikahan ini karena bertentangan dengan syariat kitab Taurat dan Zabur. Seluruh istana pun gempar, mereka setuju dengan pendapat Nabi Yahya. Raja Herodes menjadi malu dan murka. Ia dan Hirodia berusaha mencari jalan untuk membungkam mulut Nabi Yahya, bahkan bila perlu membunuhnya.
Pada suatu hari, dengan berdandan cantik Hirodia datang menemui Nabi Yahya di rumahnya. Ia mencoba merayu Nabi Yahya utnuk melakukan perbuatan mesum. Ia berharap setelah melakukan perbuatan nista itu, Nabi Yahya akan menjadi penurut dan tidak lagi menentang pernikahannya dengan Raja Herodes. Tentu saja rayuan ini ditolak dengan tegas oleh Nabi Yahya. Ia tidak tergoda sedikitpun, bahkan sebaliknya ia merasa jijik dengan sikap Hirodia yang sangat tidak bermoral itu. Ia mengusir Hirodia dengan suara sangat keras di telinga Hirodia, Hirodia merasa malu dan terhina sekali karena itu ia merasa dendam dan sangat membenci Nabi Yahya. Ia lalu memfitnah dengan mengadu kepada Herodes bahwa Nabi Yahya telah mencoba memperkosanya, tentu saja fitnahan ini membakar kemarahan Raja Herodes. Ia mengutus bala tentaranya untuk memenggal kepala Nabi Yahya. Para tentara itu sebenarnya keberatan, namun jika menolak, mereka diancam dengan hukuman yang sangat berat. Maka dengan segala cara mereka mencoba menangkap Nabi Yahya, membawanya ke penjara dan memenggal kepalanya disana.
Nabi Yahya dikenal sebagai pembabtis, yaitu memandikan orang-orang berdosa yang bertaubat di tepi sungai Yordan. Pemandian itu bukan berarti mensucikan dosa, melainkan hanya sebagai tanda bahwa orang yang dimandikan telah bertaubat. Jadi taubatnya inilah yang insya Allah akan mensucikan dosanya.
0 Response to "Kisah Nabi Yahya AS"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak...!