Pada suatu malam, hujan badai turun membasahi bumi begitu sangat mengerikan di sertai suara guntur dan kilatan petir. Tiba-tiba, terdengar ketukan dari pintu istana. Sang Raja, ayah si pangeran membukakan pintu. Dia melihat seorang wanita muda berdiri di depan pintu, dia mengaku sebagai putri sejati yang selama ini dicari-cari pangeran. Namun karena kehujanan, rambut dan pakaiannya menjadi basah sehingga ia terlihat aneh.
Sang Raja meminta Ratu untuk menilai apa benar wanita muda yang datang malam-malam sambil hujan-hujanan yang datang ke istana adalah putri sejati.
Setelah berpikir sejenak, dia punya akal untuk meletakkan kacang di atas lantai kemudian di tutupi oleh dua puluh kasur. Tanpa memberitahu apa yang dilakukannya, kemudian Ratu meminta si wanita itu untuk tidur. Besok barulah di putuskan, si wanita itu putri sejati atau bukan.
Keesokkan harinya, Raja, Ratu dan pangeran bertanya ;
"Apakah kamu semalam bisa tidur nyenyak?"
"Oh, tidak" katanya "Semalam, aku tidak bisa memejamkan mataku sama sekali. Aku merasa seperti berbaring di atas sesuatu yang keras. Kini, seluruh tubuhku pegal-pegal. Ini mengerikan!"
Kini semua orang tahu, jika wanita muda ini adalah putri sejati. Karena, dia bisa merasakan kacang kecil dibawah tumpukkan dua puluh kasur. Pangeran pun senang, karena telah menemukan putri impiannya yang selama ini dia cari. Akhirnya, pangeran pun meminang wanita itu sebagai istri.
Cerita putri dan kacang ini diambil dari karya Hans Christian Andersen yang berjudul "Princess and The Pea".
0 Response to "Cerita Putri Dan Kacang"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak...!