Gunung Kawi terletak di desa Wonosari, Malang, Jawa Timur. Gunung Kawi dikenal sebagai ngalap berkah atau yang paling sering kita dengar adalah sebagai tempat pesugihan atau pesugihan Gunung Kawi, walaupun pemerintah setempat menetapkan tempat tersebut sebagai objek wisata.
Dilokasi Gunung Kawi terdapat makam keramat, yaitu makam Kanjeng Kyai Zakaria II kerabat dari Keraton Kartosuro serta makam Raden Mas Imam Soedjono kerabat dari Keraton Yogyakarta. Di pusara kedua makam inilah, pengunjung biasanya datang untuk berziarah. Banyak yang percaya bahwa berziarah di makam tersebut akan mendatangkan berkah tersendiri.
Pengunjung Gunung Kawi, tidak hanya percaya pada petuah kedua pusara keramat tersebut saja. Mereka juga mencari tuah gaib lainnya disekitar komplek makam, salah satunya yaitu Pohon Dewandaru. Konon, baik buah maupun daunnya dipercaya mempunyai tuah gaib yang sangat ampuh. Pengunjung cukup memiliki buah ataupun daun dari pohon Dewandaru tersebut dan menyimpannya dimanapun mereka suka, bisa di dompet atau laci tempat mereka usaha dan sudah banyak yang membuktikan tuah pohon Dewandaru ini.
Walaupun demikian, ada syarat unik agar buah atau daun pohon Dewandaru ini mengandung tuah gaib, yaitu buah atau daun Dewandaru tidak boleh dipetik secara langsung ataupun dengan sengaja menggoyang-goyangkan pohon agar buah atau daun jatuh kebawah. Siapapun yang menginginkan tuah gaib dari pohon Dewandaru ini, harus menunggu dengan sabar sampai buah atau daun tersebut jatuh dengan sendirinya.
Selain hal tersebut diatas, disekitar makam keramat Gunung Kawi pun dikenal sebagai gudang pusaka-pusaka gaib dan makhluk-makhluk halus. Konon, makhluk-makhluk halus tersebut bisa diajak bekerja sama untuk lebih memperkuat kesaktian atau bekerja sama untuk memburu pusaka-pusaka gaib disekitar lokasi. Pusaka yang dicari biasanya berupa keris dan tombak.
Jika ingin mencari pesugihan jenis apapun termasuk tuyul, bisa mencarinya diperkampungan sekitar 5 KM dari komplek makam keramat Gunung Kawi. Di perkampungan tersebut banyak yang menawarkan layanan aneka pesugihan, mulai dari babi ngepet, buto ijo, tuyul dan lain-lain. Pesugihan itu dikelola oleh orang-orang yang memang menjadikan rumahnya sebagai tempat menjual pesugihan.
Jasa yang menawarkan pesugihan ini mulai marak sejak Gunung Kawi dikenal sebagai tempat ngalap berkah, mereka menjaring pengunjung yang memang benar-benar ingin kaya secara cepat lewat jalan pesugihan. Walaupun orang yang melakukan pesugihan bisa kaya dengan cepat, tetapi resikonya pun sangat besar, karena mereka harus menyerahkan tumbal nyawa.
Pernah ada seseorang yang berpengalaman mengantarkan temannya untuk melakukan pesugihan. Saat mengetuk pintu salah satu rumah terdengar sahutan lantang dari dalam, yang bunyinya kira-kira seperti ini "Apakah anda kafir atau muslim?" Jika tamu menjawab kafir, tuan rumah biasanya akan langsung mempersilahkan masuk. Namun jika tamu menjawab muslim, tuan rumah akan langsung menyuruh tamunya pulang. Ada kepercayaan, bahwa ilmu pesugihan itu hanya berlaku bagi orang-orang non muslim. Dengan kata lain, ilmu pesugihan akan menguap dengan sendirinya jika bersentuhan dengan ibadah agama muslim. Misalnya, shalat, mengaji, mengucapkan syahadat dan lain-lain.
Sebenarnya, walaupun tamu tersebut muslim namun jika menjawabnya kafir, tamu tersebut akan dipersilahkan masuk. Setelah masuk, kedua mata tamu akan ditutup kemudian tamu akan dibawa kesebuah kolam. Setelah matanya dibuka, tamu akan diberi sebuah golok yang sangat tajam. Kemudian tamu akan diberitahu, bahwa dikolam itu akan ada seorang anak kecil. Anak kecil itu biasanya perwujudan dari kerabat atau anak dari tamu tersebut. Selanjutnya, si tamu akan disuruh untuk memenggal kepala anak kecil itu.
Jika si tamu melakukannya, berarti dia sudah menyetujui kontrak pesugihan. Dengan kata lain, jika pesugihan itu sudah berjalan maka anak itu sewaktu-waktu akan diambil oleh gaib pesugihan. Maka dia harus rela dan tidak bisa menghindarinya. Jika si tamu setuju, ritual pesugihan akan segera dilakukan. Namun jika si tamu menolak memenggal kepala anak kecil itu, maka kontrak gagal dan si tamu disuruh pulang. Dan pada saat keluar rumahpun matanya ditutup kembali sampai halaman rumah baru bisa dibuka. Akan tetapi jika tamu setuju dengan kontrak, pada saat akan keluar rumah matanya tidak ditutup. Berdasarkan pengalaman pelaku pesugihan, masih ada warga di perkampungan tersebut yang masih mempraktekan bisnis pesugihan itu. Pesugihan yang ditawarkan dari rumah yang satu dengan rumah lainnya berbeda-beda. Namun intinya, bagi siapapun dan apapun bentuk pesugihannya tetap akan meminta tumbal nyawa sebagai syarat wajib pesugihan. Jadi, Berpikirlah.........sebelum anda melakukannya.......!
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
ReplyDeletesedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SEMPONO, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SEMPONO
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SEMPONO Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SEMPONO pasti akan di bantu Oleh Beliau