Rasulullah SAW bersabda ;
"Seseorang ketika meninggal akan diiringi oleh tiga hal, yakni keluarganya, hartanya dan amalnya. Dua yang pertama akan kembali pulang dan satu yang terakhir yang akan terus menemaninya. Keluarganya dan hartanya akan pulang dan amalnyalah yang tetap menemaninya".
Kemudian dalam hadits lain, Rasulullah SAW mengingatkan ;
"Semua manusia akan dibangkitkan sesuai dengan amal yang ia kerjakan saat ia meninggal"
Dalam hadits dikatakan, kelak ketika akan dibangkitkan maka kita akan dipanggil dengan panggilan yang istiqamah yang kita lakukan selama kita hidup didunia. Bagi ahli tahajjud dipanggil "Al Mutahajjid", bagi yang gemar bersedekah dipanggil dengan "Ahlul Sidqah", yang sering membaca Al-Qur'an dipanggil dengan "Ahlul Qur'an", yang suka berpuasa dipanggil dengan "Ahlil Siyam" demikian seterusnya.
Terkait dengan istiqamah, Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah menulis ;
"Seharusnya kita akan lebih takjub dan heran bila kita mendapati seseorang yang mampu memegang istiqamah dan memiliki keistimewaan salat tahajjud secara kontinyu. Kita tidak usah heran bila orang tersebut memiliki karomah-karomah yang lur biasa".
Terhadap seseorang yang mampu istiqamah dalam beramal saleh, maka Allah SWT akan memberikan karunia antara lain disabdakan oleh Rasulullah SAW ;
"Tidaklah seseorang yang memiliki kebiasaan salat di waktu malam, lalu dikalahkan oleh tidur atau sakit kecuali dicatat baginya pahala salat. Dan tidurnya menjadi sedekah dari Allah SWT baginya".
Dari Aisyah Radhiayylahu 'Anha ; "Jika seorang hamba sakit atau bepergian, maka dicatat baginya pahala perbuatan yang biasa dia lakukan ketika mukim dan sehat".
Ibnul Al Jauziyah berkata ;
"Ketaatan merupakan benteng terbesar, benteng Allah teragung. Siapapun yang memasukinya akan aman dari hukuman dunia dan akhirat. Barang siapa takut kepada Allah, maka ketakutan itu akan berubah menjadi rasa aman. Ringkasnya ketaatan membawa kedekatan kepada Allah. Semakin dekat seseorang dengan Allah, semakin kuatlah rasa gembira dan sukacitanya. Salah satu bentuk nikmat Allah kepada seorang hamba yang berbuat taat adalah namanya dimuliakan di dua alam dan kedudukannya ditinggikan. Allah mengkhusukan bagi para Nabi dan Rasul-Nya kedudukan yang tidak diberikan kepada orang lain.
Subhanallah...Jangankan ketika sakaratul maut, di dalam kubur dan di hari penghisaban. ketika seseorang sedang di rawat diruang ICU, harta atau keluarga yang sangat dicintainya dan mencintainya sama sekali tidak bisa menolong. Karena itu, Abu Dzar Al Ghifar salah seorang sahabat Rasulullah SAW berpesan ; "Wahai manusia, aku menasehati kalian karena aku sangat peduli kepada kalian: (HR. Ahmad Az-Zuhd). Pada kesempatan lain diantara khutbah beliau ; "Salatlah 2 rakaat di kegelapan malam demi keselamatan kesendirian di alam kubur" Salah satu nasehat di dalam Taurat ; "Barangsiapa ingin dikuburnya nanti mendapat kenyamanan, maka hendaklah ia mau bangun tengah malam untuk melakukan salat sunah meskipun hanya satu rakaat".
Rasulullah SAW bersabda ;
"Orang yang melakukan 2 rakaat salat dalam kesendirian ketika tidak ada seorang pun yang melihatnya selain Allah dan para malaikat-Nya, maka ia akan dibebaskan dari api neraka"
Agar seseorang mendapat pertolongan di hari kiamat yang sangat menakutkan itu, maka Rasulullah SAW mengajak umatnya untuk beristiqamah dan banyak membaca Al-Qur'an.
Rasulullah SAW bersabda ;
"Pada hari kiamat, Al-Qur'an akan memberikan syafaat bagi orang-orang yang membacanya. Sebab, mereka rela meninggalkan nyenyaknya tidur di malam hari dan menggantinya dengan membaca Al-Qur'an".
Maka dari itu, selagi kita bisa bernapas perbanyaklah perbuatan baik dan segera jauhilah perbuatan ingkar. Karena keluarga yang kita cintai serta berlimpahnya harta yang kita miliki tidak akan bisa menolong kita, yang dapat menolong kita setelah kematian hanya amal saleh perbuatan kita semasa hidup. Ingat !! Musibah besar akan datang bila kita jauh dari Allah. semoga menjadi renungan bagi kita semua. Amin.
0 Response to "Teman Setelah Kematian"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Dengan Bijak...!